UMPKU Surakarta Gelar Simulasi Gempa Bumi 8,5 SR dan Kecelakaan Massal di Kadipiro
Simulasi Bencana UMPKU Surakarta: Latihan Kesiapsiagaan Mahasiswa Hadapi Gempa dan Kecelakaan
UMPKU Surakarta menggelar kegiatan Simulasi Pertolongan Gawat Darurat Bencana Gempa Bumi dan Kecelakaan Massal di kawasan Kadipiro, Surakarta, Minggu (31/08/2025). Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai bagian dari pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang rutin digelar setiap tahun.

Skenario Gempa Bumi dan Kecelakaan Massal di Area Kampus
Korban Gempa di Gedung Kampus
Dalam skenario simulasi, terjadi gempa bumi berkekuatan 8,5 SR yang menyebabkan kerusakan di area kampus. Sebanyak 10 korban terjebak di lantai 5 dan 6 gedung, terdiri dari ibu hamil, pekerja kantor, dan mahasiswa. Mereka mengalami berbagai kondisi, mulai dari luka terbuka, patah tulang, hingga satu korban dinyatakan meninggal dunia.
Kecelakaan Beruntun Akibat Kepanikan
Selain gempa, terjadi kecelakaan beruntun di depan kampus akibat kepanikan warga yang berusaha menyelamatkan diri. Kecelakaan melibatkan 2 mobil dan 4 sepeda motor, menambah 10 korban luka-luka. Di antara korban terdapat pasangan suami istri dalam kondisi hamil, korban dengan patah tulang, hingga cedera servikal.

Evakuasi Vertical Rescue di Lantai 6
Salah satu korban kritis di lantai 6 berhasil dievakuasi dengan teknik vertical rescue oleh mahasiswa Mapala UMPKU Surakarta bersama Tim MDMC PDM Kota Surakarta. Proses penyelamatan ini memperlihatkan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat nyata.
Peran Mahasiswa UMPKU Surakarta dalam Tanggap Darurat
Pembagian Tim Rescue dan Medis
Dalam simulasi ini, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu tim rescue, tim relawan, tim rumah sakit lapangan, dan tim rujukan. Setiap tim memiliki peran penting dalam proses pertolongan pertama, evakuasi korban, hingga penanganan medis lanjutan.
Latihan BTCLS sebagai Bekal Mahasiswa
Simulasi ini merupakan puncak dari pelatihan BTCLS bagi mahasiswa tingkat akhir D3 Keperawatan, Profesi Ners, dan S1 Anestesiologi. Melalui latihan ini, mahasiswa dilatih agar mampu bertindak cepat, tepat, dan sistematis dalam kondisi darurat maupun kecelakaan massal.
Pernyataan Ketua Pelaksana Simulasi
Ketua Pelaksana BTCLS UMPKU Surakarta, Bayu Despriyanto Pratama, menjelaskan bahwa simulasi kali ini dirancang dengan dua skenario sekaligus.
“Dalam simulasi bencana tahun ini, kami mengonsep dua kejadian secara bersamaan, yaitu gempa bumi yang menjebak korban di lantai 6 gedung kampus serta kecelakaan massal akibat panik menyelamatkan diri di area kampus. Mahasiswa harus bisa berpikir cepat, memberikan pertolongan pertama, hingga melakukan evakuasi dengan benar,” ujarnya.
Harapan dan Manfaat Simulasi Bencana bagi Mahasiswa UMPKU Surakarta
Bayu menambahkan, latihan ini diharapkan mampu menyiapkan mahasiswa ketika menghadapi situasi nyata di dunia kerja. Dengan adanya simulasi gempa dan kecelakaan massal, mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik langsung, termasuk evakuasi vertical rescue dan penanganan korban dengan kondisi khusus seperti ibu hamil dan ibu menyusui.

Kesimpulan
Kegiatan Simulasi Disaster Management System UMPKU Surakarta menjadi bukti nyata komitmen kampus dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi kondisi darurat. Melalui latihan intensif ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dibekali keterampilan penting dalam penanganan gawat darurat bencana dan kecelakaan massal.