KKN UMPKU Surakarta Bawa Dampak Positif: Kolaborasi Beras dan DAHSAT di Kelurahan Semanggi
UMPKU SURAKARTA - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta (UMPKU Surakarta) melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) kelompok 10 sukses memberikan dampak positif di Kelurahan Semanggi, Surakarta. Selama periode 24-31 Juli 2025, sebelas mahasiswa dari berbagai program studi ini berfokus pada dua program utama: Pembagian Beras Kolaborasi dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT).
Program pembagian beras ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN-T, Kelurahan Semanggi, Dinas Sosial, dan Bulog. Menurut Rizka Andini Mawadah, salah satu mahasiswa peserta KKN-T, sebanyak 200 Kepala Keluarga (KK) menerima bantuan beras pada tanggal 24 Juli 2025. Dosen Pembimbing Lapangan, Retno Dewi Noviyanti, S.Gz., M.Si., menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan rutin kelurahan ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kerja sama dan mempererat hubungan sosial dengan perangkat maupun masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, program DAHSAT yang diadakan kemudian bertujuan untuk menanggulangi masalah stunting. Program ini dihadiri oleh 25 ibu hamil, 25 balita, dan pengurus DAHSAT. Retno menambahkan, "Kami berharap keterlibatan mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui pemeriksaan kesehatan, pengukuran status gizi, dan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan)."
Agus Catur Fajar Basuki, A.Md.Gizi selaku Kasi Pemberdaya Masyarakat, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin. Ia menyebutkan bahwa mahasiswa KKN kelompok 20 Semanggi (seharusnya KKN kelompok 10) UMPKU Surakarta telah bekerja sama dengan baik bersama Kelurahan Semanggi, Puskesmas Sangkrah, dan Karang Taruna RW 12. Namun, Agus Catur juga memberikan masukan terkait efektivitas pembagian beras, di mana beberapa warga yang seharusnya mendapat bantuan tidak menerimanya, sementara ada yang menerima bantuan ganda.
Mengenai program DAHSAT, Agus Catur kembali menegaskan, "Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan memutus rantai tingginya angka stunting di Indonesia." Ia berharap porsi makanan yang diberikan tepat sasaran dan tidak terbuang. Pihak kelurahan juga mengevaluasi pengurus DAHSAT untuk lebih peka terhadap kebersihan makanan, tempat, dan tangan. (Tg/humas)

